Jumat, 12 Oktober 2012

Again: One Foolish Thing


Hari ini......

Baiklah, dimulai dengan rencana awal untuk mengantar baju dagangan ke tempat teman, mau berangkat pagi-pagi naik bikun tapi agak galau. Soalnya, bajunya lumayan banyak, tengsin kalau angkat-angkat kardus sambil gendong tas ransel ukuran jumbo. Terus saya putuskan untuk memantapkan niat sambil sarapan, sambil buka-buka video, aduh awalnya cuma liat-liat eh kecantol abang Lu Han. yasudahlah, sambil komen-komen dan cekikikan ga jelas, sampai satu jam, ah masih ada waktu. Liat-liat pideo yang pernah ditonton, salah satu yang lenyap kemudian dipaksa Sita buat download lagi daaaan kecantol lagi sama kelakuan abang Yesung yang amit-amit. Ok lanjut, dan tiba-tiba saya di sms untuk menghadiri rapat koordinasi yang akan dilaksanakan setengah jam kemudian, apa??? whaat??? really? saya shock, tapi yang pertama saya lakukan bukan segera mandi atau siap-siap, melainkan angkat hape minta tolong teman " Riri, kayaknya eka telat, tolong nanti aku liat catetanmu yaa." Dan dari seberang sana menjawab "OK". Yaw sudahlah saya bisa siap-siap, dan acara mengantarkan baju gagal. Saya langsung mandi, kabur ke kampus, (tapi laptop tak bakal lupa) dan di kampus menemukan Riri yang sedang buka laptop di taman bugenfil
" Halah Eka, rapatnya baru aja selesai......" krik, krik, krik, OKlah tak apa.

waktu berikutnya masih banyak juga kejadian tidak terduga, dan mungkin agak menyita pikiran. tapi yang paling saya ingat untuk hari ini adalah, salah satu kesalahan aneh yah sungguh aneh. jam 5 agenda saya Take of ke tempat Bulek tercinta, sudah tinggu katanya mau menengok Mbak Pur yang sakit. Eh macetnya, sungguh terlalu. Bahkan maghrib saya masih belum sampai sepertiga perjalanan, jadi otomatis agak bete. Kemudian sambil menunggu kendaraan merayap, mencoba sms an dengan sobat sejati, sambil mengamati sepanjang jalan. Dan melihat seorang Ibu turun dari angkot saya, eh saya seolah tersadar sudah sampai dan spontan ikut turun. begitu turun, memang sudah gelap sepanjang jalan, dan saya baru sadar bahwa, belum saatnya saya turun. Dsri kejauhan saya melihat plang yeng bilang kalau lokasi tujuan saya masih 500 m lagi, masa mau naik angkot lagi. Itu pemborosan, jadi konsekuensinya saya menyusuri jalan raya sendirian di waktu maghrib.

Huah, dari tadi sudah bolak balik print surat, anter surat, ngajar dll, ditambah lagi kesalahan bodoh ini. Perasaan sudah bertahun-tahun naik angkot tapi kok bisa-bisanya salah turun. OK lanjut, saya akhirnya tiba di tempat penungguan angkot kedua. Angkot ngetem, tapi tidak terlalu lama, saat akan berangkat ada mbak-mbak yang naik. Wah mbak-mbak yang sangat familiar sekali, dan kenapa hampir setiap saya ke Bekasi selalu bareng mbak-mbak ini, kapanpun waktunya. ckckck, jodoh sekali sepertinya. Andai saja mbak-mbak itu bukan mbak-mbak, tapi abang-abang atau mas-mas. Mas-mas jelmaan Mas Lu Han mungkin.. (haduh...). Di dalam angkot pun masih ada lagi yang terjadi, karena perjalanan cukup memakan waktu, dan posisi saya tidak enak (satu kaki ditekuk dengan cara abnormal karena didalam angkot kedesek ban serep), saya mencoba menghibur diri melakukan sesuatu yang lain. (baca: menguping pembicaraan bapak supir dan teman sopirnya yang kini berperan sebagai penumpang angkot karena lagi gak narik). Dari banyak kisah yang diceritakan terdapat kesimpulan bahwa teman bapak supir yang berperan sebagai penumpang tersebut memiliki kisah-kisah kuang beruntung yang cukup memilukan hati. Betapa tidak, pada hari pertama naik angkot, bapak tersebut sudah menabrak warteg subuh-subuh, lalu di jalan ditabrak angkot jurusan lain yang lagi trek-trek an, dan Bapak itu hanya bisa berkata dengan ekpresi menun jukkan kesabaran. Oh, saya ngefans sama si bapak. Lanjut kisah kedua, singkat cerita baru-baru ini saat narik angkot si Bapak dibius sama oknum yang berpura-pura jadi penumpang. Aduh, trus berhubung saya sudah sampai tujuan, saya terpaksa harus turun padahal masih ingin mendengarkan klimaks cerita. yah saya hanya bisa mendoakan Bapak, semoga untuk hari-hari berikutnya akan selalu memperoleh kemudahan, kebaikan, kebahagiaan, dan terutama keberuntungan.


We Never knew what will happen today
but as long as we believe that it's all right, it will be all right.

Senin, 08 Oktober 2012

Notes for today: 08 Okt 12, Things are Unpredictable

Halo, selamat malam



Pagi ini saya sudah panik dan dipenuhi rasa gelisah karena ujian akan dilaksanakan esok hari namun satu slide materipun belum masuk ke kepala saya. Lalu apa yang akan saya lakukan? belum lagi siang hari saya merencakan untuk mengajar yang kedua kalinya, sendirian. Ck ck, dan selama tenggang waktu itu saya masih menyempatkan mengutak-atik blog ini. Setelah dipenuhi rasa tidak nyaman saya insyaf juga dan mencoba mengulang materi yang saya baca dengan setengah hati, tetap saja susah menghafal semuanya. ya sudahlah skip saja, eh begitu saya selesai baca, tiba-tiba ada sms mencurigakan. Hari ini saya mendapat kabar mengejutkan, ternyata besok tidak jadi ujian kewirausahaan, dan diundur hingga hari Kamis. Hm, agak menyebalkan memang, tahu begitu saya melakukan hal yang lain misalnya menonton video my oppa mungkin. Atau supaya waktu terasa lebih bermanfaat saya bisa habiskan dengan membersihkan kamar tercinta yang penuh debu. Fiuh fiuh semua sudah lewat, lupakan saja. Mungkin sedikit bisa mengungkapkan hari ini

Semua akan baik,
Kecuali apa yang dipikirkan tak jadi baik
kita bisa saja bergumam, berseloroh dan berencana akan banyak hal
kita bisa saja menanamkan hati untuk percaya pada suatu yang dipandang pasti
tapi sama sekali tak bisa untuk jadikan yang tak hendak jadi

mega merah mungkin semerapkan sinarnya
Namun apakah itu berarti senja selalu menjemput
Lapisan yang tersiram dan terpelihara
Namun apakah itu berarti kuncup sari tetap kan mekar sempurna

setidaknya satu dua kelopak mungkin menghindar
atau mungkin terabaikan dengan lalu lalang keidupan
atau mungkin terenggut dalam perjalanannya
tetapi tahukah anda akan sebuah cinta

dimana tiada pengharapan melebihi sekedar batas impian
dimana kita sanggupkan hati atas segala terpaan
dimana kita yakinkan tuk baik saja
biar semua men jadi baik dengan cinta dan ketulusan.

ada satu kejutan yang mungkin menunggu
bukan satu bahkan dua atau tiga
satu mungkin sumber seberkah mutiara di sudut bibir
namun satu mungkin sumber mengalirnya air di kelopak tercantik.
tapi kita akan tetap cantik, bila kecantikan hati yang selalu menerima, selalu tiada menyerah
dan selalu menjadi yang cemerlang




One Little Note: Wish You Wishing Me




As you walk away, nothing more I can say
this is so hurt, be more hurtful, and getting deeper
But I don' want you to see me like this

# You can be a fine angel, flip you wings little longer
Then you reach the dream you always treasure
You can be a fine angel, spread your love little larger
Then you'll always be happy for sure

Two simple things, I've repeated them every night
Like a fool, I repeat them again and again
Hope the candle of the dark sky will understand the messages, then send them to The Creator
And you know what? Those messages will become real… for sure…for sure 

Between the messages, there is a little note
I called it "p.s", the simple one, but very crucial, especially for me, for my heart, for mine
It has been a secret, only me and mine know it.
Then no one will see, so it more hurtful
No one will know, so it's become nothing for now on
Now I want to reveal, but………..
As you walk away, nothing more I can say
this is so hurt, be more hurtful, and getting deeper
But I don' want you to see me like this

Hello moon. Please don't be bored
Hello stars, please don’t laugh and just listen for me
Me and mine can't handle it any longer
May I share this pain with you?
Then just please hear me repeat it again

# You can be a fine angel, flip you wings little longer
Then you reach the dream you always treasure
You can be a fine angel, spread your love little larger
Then you'll always be happy for sure

p.s: you can be a fine angel, wishing for a tiny star will fill your heart and stand by your side.

A tiny star, although it's just has a little light, but at least it want to shine
A tiny star, although it's just unspecial one, but at least it wants to fill your heart
At least it keeps sending message to the Creator
At least it repeats and repeats again it's wishes for you
At least it wishes for you every night
Keep repeat the, and hide some part


As you walk away, nothing more I can say
this is so hurt, be more hurtful, and getting deeper
But I don' want you to see me like this…..All I wish
Is you to see me as …
Uhm… may be……… may be as a tiny star you wishing.

One Little Note: Don't Worry….. I'll Be All Right







Today……..finally come
Your unusual smile, unusual gaze, unusual gesture
I can't feel "you" in you anymore
Don't feel the heart I've treasure anymore
Can't hear warm words from your lips anymore
With your cool side, you take care my heart
It's time to say "thank you"…….it's all right

Don't need to say anything, just fly away to find your link
It's enough for everything, you've come when I started dreaming
Time we spent together….. It's like a miracle
You know how to make me wonder, dream, and wish
And I completely understand you have done so much for me
You give me happy and bright day
You cheer me up and always be my side
I definitely see, it's just some moments we've passed……..and time goes by so fast
Change everything to the last……

#I know I will miss you, may be I'll come to you again
I see I'll lose you, and I'll feel so down sometimes
It's all right, it's all right, it's just my selfish side
It's all right, it's all right, I'll just need to see your smile again


There are no mistakes
No one done anything wrong, it's just heart matter
May be it's not me make you happy
May be it's not me fulfill your wish
May be it's not me coloring your day
May be……. I'm not  the one you've dreamed
And your presence in my life is just my dream
Thank you…….Thank you…….and Thank you

Today finally come
Cloudy afternoon during summer time
When my love is gotten bigger, and my day is just gotten brighter…..i have to face farewell
Ok…..Ok,…… I know it will come
I've prepare to be strong, although……tears overflowing my eyes.
But believe me, I'll happy because you're happy
Thank you again for make me happy


#I know I will miss you, may be I'll come to you again
I see I'll lose you, and I'll feel so down sometimes
It's all right, it's all right, it's just my selfish side
It's all right, it's all right, I'll just need to see your smile again

One Little Note: Confusion-Confession






You see…. I'm trembling every day
Feel so awkward in front of you, can't set a word properly
But you do know, I'm always like this
It has been like this, and just stay like this

You see…….when I come closer to you
My arms can't stay calm, my heart turning faster
But you do know, I'm always like this
It has been like this, and just stay like this

Stay cool and be as usual
Don't think, I have a doubt with my feeling
Don't think that I don't have strength to confess to you
Don't think that I have another heart in another hand
Don't think anything bad, because it's not the reason, definitely…….definitely not it
So don't be confused, just  stay cool and be as usual

# I just love you….. Love you…. Love you
I just miss you…… miss you… miss you, only you
You are the one (in my heart), I'm the one (in love with you)
It's just confusing…confusing…… confusing
My head just losing…… losing…….. Losing a sense
Because I don't know (don't know how), to show you (my biggest love),,…. Just for you


Can I just give you some hand made cake??
Can I just putting all pretty things to looks beautiful?
Can I just invite you to romantic café?
Can I just say "I love you" in a crowded place, so all people will know
But it isn't right, it's not like that….. Not that simple

You see, it's hard to do
I spent all day long to think of you
When I'm walking, sleeping, even dreaming, it's all about you
I try to do reading, writing, and learning other thing
But it comes nothing because I just come back to you


You see, it's hard to do
How come I'll show you my self is like this?
This body which can move to other direction
Just usual confession isn't enough
Isn't enough to show you this complicated feeling
Isn't enough to show you that I……….


# I just love you….. Love you…. Love you
I just miss you…… miss you… miss you, only you
You are the one (in my heart), I'm the one (in love with you)
It's just confusing…confusing…… confusing
My head just losing…… losing…….. Losing a sense
Because I don't know (don't know how), to show you (my biggest love),,…. Just for you


My First Time for this page


Ok Ok tanpa ba... atau buu..... langsung saja



Hari ini saya menulis di blog ini untuk pertama kalinya, dan saya harap bermanfaat. Dan tahukah anda, bahwa besok saya akan menjalani Ujian Kewirausahaan, dan puluhan slide sebenarnya sudah menunggu tapi kok

uhm
apa daya, rasa malas mulai menggerogoti sehingga akhirnya saya buka interne. Kemudian detik demi detik berlalu, sebenernya niatnya si hanya mampir sebentar tapi kok malah merambah kemana-mana. Yah mau bagaimana lagi tapi kan jarang-jarang juga saya nge-blog, eh tapi doakan ya tmand, doakan saya bisa rutin posting-posting di blog ini meskipun agak-agak spamming.

Aduh semakin melihat jam kok semakin merasa bersalah ya, ok mungkin saya akan cao dulu yaa

semoga besok saya bisa menjalani ujian dengan penuh semangat, penuh keberuntungan, dan tentu saja penuh bunga-bunga (apa dah??)

Little Post: ARAHAN DARI DALAM






Saya hendak bertanya, semoga ada yang berkenan menjawab
Karena saat ini terdapat liang-liang onak di hadapan saya
Mungkin tampak sebagai pendaran aurora, namun
                Bila merengkuh satu, segala luka sedang menunggu
Sehingga saya bertanya…
Apakah cinta begitu berat….. dan haruskah memilih
Awalnya yang kami lakukan tidak begini, masih sejalan

Saya hendak bertanya, semoga ada yang berkenan menjawab
                Sebuah sinar saya tunjuk,
                Kecaman, olokan, ‘gelar sandang’ semua orang menunjuk saya
Baikkah itu?
                Saya coba, rengkuh sinar yang satunya…
                Bergabung dengan mereka, lakukan hal serupa
                Terhindarlah dari semua itu…
Namun arahan dari dalam berkata lain… dan mungkin
Sesuatu sedang disiapkan nanti
Sesuatu….. lebih berat sekiranya
Jadi akankah baik?

Benarkah cinta begitu berat?
Memandang dunia, hendak mengubah citra indra dalam cinta
Awalnya, sebagai ungkapan terima kasih atas segala ada
Dan terwujud dalam cerminan budaya
Itu cinta…. Cintakah?
Bukan, tentu saja bukan. Bila melihat semua itu
Tindak itu, dewakan lembah batu ternak, lakukan segala keinginan
Kesenangan langkahi kebahagiaan hakiki, bunuh logika Anda
Mana rasa terima kasih yang ingin diwujudkan?

Benar kok…. Itu cinta. Melihat niatan awal yang murni
Niatan untuk Nya, terima kasih dengan tumpuan harapan

Bukan, lupakan semua itu bukan cinta
Lihat para pencatut di balik itu, atau pandanglah era yang berkembang sejalan logika
Sejalankah? Atau sejalan menuju penyimpangan….?

Tidak bisa, itu semua wujud dari sebuah kekhasan
Kau lupakan, tenggelamlah dirimu. Lagipula itu wujud cinta

Cinta ya? Masih berkata itu…. Apa benar itu begitu?
Yang kau anggap kekhasan itu, yang semua orang lakukan kini, bukankah..
Menentang  YANG SEHARUSNYA KAU BERI TERIMA KASIH, lalu bagaimana esensinya?
Haah… pertahankan argumenmu.. sok berkata tentang cinta, hanya karena takut celaan kan?
Takut semua orang jadi musuhmu….
Atau ingin meyakinkan dirimu, biar jika bergabung tidak terlalu merasa bersalah
Ingin mencoba mempengaruhi “arahan dari dalam” dengan argumentasi bodoh

Bukan begitu….. aku, bukan bukan itu…. Tapi
Yaah memang sebenarnya
Entahlah…. Maka itu saya ingin bertanya, dan semoga ada yang berkenan menjawab
Bagaimana agar sejalan semuanya….

To My Best Idol : Teruntuk Mutiara, Kami Harap tetap Singgah





Cahaya dan gemerlap keagungan mungkin datang
Mungkin hanya kiasan tingkat atas bisa melambangkan betapa alam menyambut
Terpendarnya sinar matamu, pertama menatap dunia
Riuhnya cinta dan semaraknya pengharapan atas hadirnya dirimu
Sebagai cerminan dan tumpuan,
Semua baik-baik saja……… dan itu wajar

Semua wajar kecuali hari ini
Semua baik-baik saja kecuali saat ini.
Kami ingin menanam baja-baja tahan karat… untuk menguatkan hati kami
Kami ingin membayar algojo-algojo tahan banting …. Untuk menjaga hati kami
Kami ingin memasang lensa-lensa bening untuk memfokuskan tujuan di hati kami
Karena saat ini banyak sekali gundukan-gundukan portal jalanan yang menghalangi langkah kami
Langkah menuju perjalanan yang engkau ajarkan bagi kami

Betapa kami tidak iri, iri akan saat itu
Saat semua keyakinan dan semangat lunglai, harapanmu menguatkan
Saat ketakutan menghujam, kecintaanmu membari keberanian
Saat penindasan melampaui batas, ketegaranmu menginspirasikan
Entah apalagi…..tidak bisa diungkapkan satu-persatu
Akan makna hadirmu saat itu
Kini saat perubahan dan kreativitas tipuan semakin berkembang
Berusaha menarik-narik lengan baju kami agar menyingkir dari lurus jalan
Semakin kuat dan nekat parasit-parasit hati
Dan kami tidak punya cermin
Cermin yang menunjukkan harapan, kecintaan, dan ketegaran seperti saat itu
Haruskah kami menjadi lemah untuk saat ini?

Ohhh… tidak-tidak tidak…. Itu tidak boleh terjadi
Bagaimanapun kami rindukan sosokmu Ya Rasul
Mutiara yang kilaunya bisa memperbaiki keadaan hati kami,
Membuat kami sadar bahwa semua akan baik-baik saja
Membuat kami tak lagi ragu karena adanya tauladan

Jadi tetaplah singgah…. Biarpun mungkin kami absurd membayangkan kenyataan lampau
Meski kami tak bisa jumpa dan turut menjadi saksi kilau mutiara
Kami akan usahakan, baja, algojo, dan lensa, ….
Akan terpenuhi demi kuatnya hati kami
Berkat kecintaan kami padamu, dan pada yang telah engkau ajarkan
Kecintaan akan yang Haq, dan sungguh kami berharap
Cintamu tetaplah singgah…. Sebagai mutiara di hati kami

My Short Story: Tangkai-Tangkai Bunga Punya Nika









Meninggalkan gerbang putih yang seharusnya penuh kenangan ini aku lakukan dengan gaya berbeda dari yang lain, dan tentu saja dengan hati yang berbeda pula dari bisaanya. Hasil perenunganku tadi malam
Aku minta maaf, maaf setulusnya
Selalu menyalahkan, selalu mengujat, bahkan tanpa henti. Atas segala sesuatu yang terjadi padaku, sejak 8 tahun menjalani kehidupanku. Menampik semua yang seharusnya ku tangkap dan perjuangkan, menghindari semua yang seharusnya kulakukan dengan  yang sebaik mungkin, mencoba menguatkan diri sendiri dengan licik padahal sudah seharusnya aku merasa lemah dan bisa memahami bahwa orang tidak berbekal sepertiku harus berusaha lebih peka. Maaf… semua karena kesalahanku sendiri yang tidak aku sadari, seharusnya aku adalah protagonist, bukan orang yang berperan sebagai protagonist padahal antagonis sejati. Usia saat itu seharusnya sudah cukup untuk menyadari bahwa menyembunyikan sesuatu dengan iktikad buruk pasti akan tercium juga, itu akan kusadari seandainya jalan pikiranku memang normal. Bila tidak ada yang ditonjolkan, tidak akan ada yang peduli pada kita, begitulah… sehingga aku berusaha. Berusaha memenuhi  tuntutan, membuat semua orang berdecak padaku, bukan dengan berjuang menjadi tinggi, namun berjuang merendahkan yang lain.
Setelah semua terbongkar, cukuplah sudah semuanya. Bukan decakan lagi yang didapat namun malah mendapat cara baru menghabiskan waktu, dengan menghujat.
Maaf aku benar-benar tidak tahu, sudah kubilang pikiranku tidak berjalan dengan baik untuk menyadari yang selalu mencintaiku dan berusaha mengingatkanku, sehingga harus kuabaikan bahkan kusakiti.
Aku minta maaf, maaf setulusnya
Membiarkan seluruh indraku menutupi semuanya. Maaf selalu menganggapmu jahat hanya karena sering memukul adikku yang masih kecil, maaf selalu menganggapmu jahat hanya karena meninggalkanku sejak tiga bulan kehidupanku, maaf selalu menganggapmu jahat karena pendiam dan saat kau berkata-kata itu sangat menusuk. Maaf selalu menganggapmu jahat karena semua orang berkata begitu… maaf karena kita tidak saling kenal dan tidak berlaku selayaknya orang lain yang memliki hubungan yang sama.
Seandainya saat itu aku tidak menganggap bahwa istilah “surga di telapak kakimu” hanya bualan orang aneh saja, aku tidak akan menghancurkan hidupku sendiri dengan pilihan tanpa restumu.
Aku minta maaf setulusnya
Menyamakanmu dengan sesuatu yang kubenci hanya karena kau suka menuntut, tidak pernah memperhatikan keluh kesahku, selalu bersikap datar tanpa ekspresi saat aku dengan berapi-api menunjukkan hasil keringatku, mungkin tepatnya hasil usahaku merendahkan yang lain.  Maaf, kini selalu mengecewakanmu, tidak pernah memikirkan harapan-harapanmu yang selama ini tertuang padaku, selalu membuatmu malu, menyia-nyiakan keringatmu mencari rupiah demi rupiah untuk memenuhi semua kebutuhanku.
Dan sama, aku menganggapmu jahat karena meninggalkanku sejak tiga bulan kehidupanku, begitu kembali dengan segala macam tuntutanmu atas diriku, dan kini dengan semua pertengkaran yang kalian tunjukkan di depanku, membuatku menganggapmu semakin jahat, sekali lagi maaf.
Aku minta maaf, maaf setulusnya
Menganggapmu hanya sebagai pembual frustasi yang hanya ingin balas dendam karena dulu juga diperlakukan begitu. Maaf karna tidak tahu bahwa kau benar-benar mencintai pekerjanmu dan mencintai kami, bahkan berkilometer jauhnya mengayuh hanya untuk mendapat anggukan atau gelengan ogah-ogahan dari kami., eh bukan… terutama dariku. Asal tahu, sejak lembaga pertama yang mendidikku menganggapku sampah setelah menjunjungku tinggi, aku tidak pernah menaruh hasratku lagi pada lembaga semacam itu dan termasuk orang-orang di dalamnya, sehingga maaf bila kau menjadi korban kebencianku.
Membuang jauh apa yang kau sampaikan padahal kau berharap itu akan menjadi bekal, memberi kesempatan kedua yang ternyata kusiakan, memberi kepercayaan bahwa suatu saat aku akan berubah, tapi maaf mengecewakan. Pikiranku memang tidak berjalan dengan baik.
Maaf Setulusnya
Tidak pernah menganggap kalian benar-benar hidup, hanya kumpulan mesin terjejal yang dikendalikan sebuah remot dari jarak jauh. Selalu menghujat kalian di balik sikap yang kutunjukkan sebiasa mungkin. Bukan apa-apa hanya karena aku  tidak bisa seperti kalian yang saling berjuang sekuat mungkin untuk menggantungkan prestasi tertinggi. Bukan apa-apa hanya aku saja tidak pernah memahami atau mencoba memahami jalan pikiran kalian, karena kalian tahu kan… seperti yang selama ini kalian katakan padaku bahwa memang pikiranku ini tidak berjalan dengan baik. Aku tidak mau repot-repot untuk melahap kertas-kertas tebal itu, atau mengutak-atik angka-angka itu, aku juga  tidak mau bergabung dengan kalian yang belok ke arah ber rak-rak kumpulan kertas, aku ada dunia sendiri dengan berbagai macam piringan bulat yang membuatku meneteskan air mata setiap menjelang episode terakhir. Aku pernah menjalani itu dulu, maksudku seperti kalian… dan aku tidak mendapatkan apa-apa, hanya sedikit kepuasan saat semua orang berdecak melihat kita, tapi setelah itu….nihil.  
Jadi hasil perenunganku tadi malam, dengan referensi film-film serial yang pernah aku tonton, aku memutuskan….Peristiwa terdepaknya aku di antara kalian, karena aku tidak lagi bisa berjuang dan bersaing bersama kalian di kelas percepatan, aku akan jalani masa biasa saja, tiga tahun berseragam putih abu-abu. Sekarang aku tidak akan menyalahkan siapa-siapa lagi, aku akan menerima semuanya karena memang ini yang harus aku terima, mungkin aku akan malu, atau dipandang tidak berguna, tapi sudahlah yang jelas aku berterima kasih
PadaMu yang selalu mencintaiku, selalu memaafkan dan memberi kesempatan untuk tidak terjatuh pada pikiran bodoh lebih dalam, memberi pencerahan dari pertemuanku dengannya. Pada Ibu  yang sebenarnya sangat menyayangiku aku berterima kasih, selama ini aku marah dan mungkin sedikit membenci  hanya karena aku sangat merindukanmu, dan atas segala tekanan yang kau … terima karena kondisi yang buruk membuatmu bersikap agak lain, untuk orang lain mungkin jahat, tapi dalam dirimu sebenarnya aku menemukan sosok ibu. Sekarang kau sudah membuang jauh sosok jahat itu, dan aku berharap selalu begitu…. menyayangi aku dan adik, serta baik pada ayah. Untuk ayah aku berterima kasih, di balik sikap datarmu sebenarnya kau sangat menghargaiku, dan menanam harapan yang tinggi karena kau percaya sebenarnya aku mampu, hanya saja mungkin kau tidak tahu bagaimana mengungkapkan rasa sayangmu itu. Aku sudah mengerti, aku yang salah menyikapi sehingga merasa selalu terbebani. Guru-guruku yang sabar dan selalu berusaha berbagi, kalian sangat memahami dan selalu memberikan yang terbaik untuk kami, kekakuan dan segala macam tugas yang diberikan mempunyai tujuan yang sangat mulia, terima kasih atas kesempatannya. Dan terakhir teman-temanku, sebenarnya kalian sangat baik, aku terlalu sensitive dan memikirkan luka sehingga menyangka kalian para pengejar prestasi yang tidak bisa memahami perasaan orang lain, dan hanya menghabiskan waktu dengan kegiatan membosankan, tapi sekali lagi kalian tidak salah, kalian sangat baik hanya saja mungkin sedikit membiarkan hati berbicara akan membuat kondisi lebih nyaman.
Sebelum perenungan itu, dengan suasana terburuk dan langkah tergontai memikirkan vonis dikeluarkannya aku dari kelas percepatan, tidak seburuk itu juga, memang aku sudah menduganya. Di tepi jalan itu gadis kecil yang sebaya adikku menggenggam bertangkai bunga, dia terpisah dari sang ibu. Air matanya mengering, aku bukan orang yang pandai bicara atau selayaknya kakak yang ramah, tapi aku ingin dia sedikit lupa kondisinya sebagai anak hilang
“Bunganya banyak sekali, untuk siapa?”
“Buat ayah, ibu, temen-temen… semua yang sayang sama Nika..”
“wah…. Pasti banyak sekali yang sayang sama Nika.”
Percakapan terhenti, aku tidak tahu apalagi yang harus aku katakan. Aku mengantarnya ke kantor polisi, bukan apa-apa tapi opsir itu seperti sudah mengenalnya dengan dengan  sangat baik
“Aduh…. Kali ini dengan siapa lagi…..?”
“Hehe… selamat siang Pak ….ini untuk Bapak.”
Nika, gadis kecil itu tinggal di panti asuhan sejak berumur dua tahun, ayah dan Ibu meninggal karena kecelakaan mobil saat akan berangkat kerja. Dia sendirian…. Ehm tidak juga, tapi dia kesepian, jadi setiap akhir pekan dia memetik banyak bunga, menunggu di tepi jalan jika ada orang yang mengantarnya ke kantor polisi, lalu ke makam orang tuanya. Dia selalu kuat, tidak pernah senyum manis itu lenyap dari bibir mungilnya, dia tidak memiliki hubungan darah atau semacamnya dengan orang lain, tapi selalu merasa semua orang menyayanginya.
Sedangkan aku…… tidak pernah tahu sebenarnya sayang itu apa, hanya tahu semua akan mau peduli padaku jika aku berprestasi…. Menghalalkan segala cara, akhirnya dibuang dan sia-sia. Masa lalu dan kurangnya perhatian membuatku menghujat semua orang, bahkan Penciptaku dan menjadi awal semua kehancuran hidupku, terutama sekolahku.
“Ini untuk kakak yang baik…… maaf merepotkan Kakak, terima kasih.”
Mulai sekarang aku buka hati, memandang dari segi yang baik. Maaf setulusnya…. Dan terima kasih