Jumat, 12 Oktober 2012

Again: One Foolish Thing


Hari ini......

Baiklah, dimulai dengan rencana awal untuk mengantar baju dagangan ke tempat teman, mau berangkat pagi-pagi naik bikun tapi agak galau. Soalnya, bajunya lumayan banyak, tengsin kalau angkat-angkat kardus sambil gendong tas ransel ukuran jumbo. Terus saya putuskan untuk memantapkan niat sambil sarapan, sambil buka-buka video, aduh awalnya cuma liat-liat eh kecantol abang Lu Han. yasudahlah, sambil komen-komen dan cekikikan ga jelas, sampai satu jam, ah masih ada waktu. Liat-liat pideo yang pernah ditonton, salah satu yang lenyap kemudian dipaksa Sita buat download lagi daaaan kecantol lagi sama kelakuan abang Yesung yang amit-amit. Ok lanjut, dan tiba-tiba saya di sms untuk menghadiri rapat koordinasi yang akan dilaksanakan setengah jam kemudian, apa??? whaat??? really? saya shock, tapi yang pertama saya lakukan bukan segera mandi atau siap-siap, melainkan angkat hape minta tolong teman " Riri, kayaknya eka telat, tolong nanti aku liat catetanmu yaa." Dan dari seberang sana menjawab "OK". Yaw sudahlah saya bisa siap-siap, dan acara mengantarkan baju gagal. Saya langsung mandi, kabur ke kampus, (tapi laptop tak bakal lupa) dan di kampus menemukan Riri yang sedang buka laptop di taman bugenfil
" Halah Eka, rapatnya baru aja selesai......" krik, krik, krik, OKlah tak apa.

waktu berikutnya masih banyak juga kejadian tidak terduga, dan mungkin agak menyita pikiran. tapi yang paling saya ingat untuk hari ini adalah, salah satu kesalahan aneh yah sungguh aneh. jam 5 agenda saya Take of ke tempat Bulek tercinta, sudah tinggu katanya mau menengok Mbak Pur yang sakit. Eh macetnya, sungguh terlalu. Bahkan maghrib saya masih belum sampai sepertiga perjalanan, jadi otomatis agak bete. Kemudian sambil menunggu kendaraan merayap, mencoba sms an dengan sobat sejati, sambil mengamati sepanjang jalan. Dan melihat seorang Ibu turun dari angkot saya, eh saya seolah tersadar sudah sampai dan spontan ikut turun. begitu turun, memang sudah gelap sepanjang jalan, dan saya baru sadar bahwa, belum saatnya saya turun. Dsri kejauhan saya melihat plang yeng bilang kalau lokasi tujuan saya masih 500 m lagi, masa mau naik angkot lagi. Itu pemborosan, jadi konsekuensinya saya menyusuri jalan raya sendirian di waktu maghrib.

Huah, dari tadi sudah bolak balik print surat, anter surat, ngajar dll, ditambah lagi kesalahan bodoh ini. Perasaan sudah bertahun-tahun naik angkot tapi kok bisa-bisanya salah turun. OK lanjut, saya akhirnya tiba di tempat penungguan angkot kedua. Angkot ngetem, tapi tidak terlalu lama, saat akan berangkat ada mbak-mbak yang naik. Wah mbak-mbak yang sangat familiar sekali, dan kenapa hampir setiap saya ke Bekasi selalu bareng mbak-mbak ini, kapanpun waktunya. ckckck, jodoh sekali sepertinya. Andai saja mbak-mbak itu bukan mbak-mbak, tapi abang-abang atau mas-mas. Mas-mas jelmaan Mas Lu Han mungkin.. (haduh...). Di dalam angkot pun masih ada lagi yang terjadi, karena perjalanan cukup memakan waktu, dan posisi saya tidak enak (satu kaki ditekuk dengan cara abnormal karena didalam angkot kedesek ban serep), saya mencoba menghibur diri melakukan sesuatu yang lain. (baca: menguping pembicaraan bapak supir dan teman sopirnya yang kini berperan sebagai penumpang angkot karena lagi gak narik). Dari banyak kisah yang diceritakan terdapat kesimpulan bahwa teman bapak supir yang berperan sebagai penumpang tersebut memiliki kisah-kisah kuang beruntung yang cukup memilukan hati. Betapa tidak, pada hari pertama naik angkot, bapak tersebut sudah menabrak warteg subuh-subuh, lalu di jalan ditabrak angkot jurusan lain yang lagi trek-trek an, dan Bapak itu hanya bisa berkata dengan ekpresi menun jukkan kesabaran. Oh, saya ngefans sama si bapak. Lanjut kisah kedua, singkat cerita baru-baru ini saat narik angkot si Bapak dibius sama oknum yang berpura-pura jadi penumpang. Aduh, trus berhubung saya sudah sampai tujuan, saya terpaksa harus turun padahal masih ingin mendengarkan klimaks cerita. yah saya hanya bisa mendoakan Bapak, semoga untuk hari-hari berikutnya akan selalu memperoleh kemudahan, kebaikan, kebahagiaan, dan terutama keberuntungan.


We Never knew what will happen today
but as long as we believe that it's all right, it will be all right.

Tidak ada komentar: